Rabu, 14 Maret 2012

Facebook Soulmate XD

Jidatku berkerut mendapati cerita seorang teman
“akhirnya, aku menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengerti aku. He’s such a soulmate”
“siapa memang?” tanyaku malas
“ada deh, temen pesbuk” jawabnya meniru adegan salah satu iklan provider sambil senyam senyum geje. And I was like “WHAT??? TMN PESBUK???” tuing..tuing..

Ceritanya mengalir tanpa kutanya, katanya pria itu selalu ada tiap kali dia butuhkan (Halooooo trus Alloh di anggap apa?X_X) selalu mendengarkan cerita-ceritanya, memberi nasehat, bertukar kisah tentang aktivitas mereka sehari-hari, ngobrolin film, musik, sampai soal agama. makanya dia bilang kalau mereka really well-connected, semacam ada chemistry. she said that maybe they are soulmate. What a joke!

Percayalah, dia bahkan tidak peduli sama sekali padamu teman, memang kalian berdua sering chatting via FB atau YM atau apapun, tidakkah kamu berfikir dia melakukan hal yg sama dengan wanita lain? Kamu merasa diperhatikan? Plis deh, jangan GR gitu ah..dia memang perhatian sama semua orang, merasa dia selalu ada saat dibutuhkan? Haha..bisa jadi waktu kalian chatting, tuh laptop ditinggal ke dapur, toilet, warung, nonton TV.. you keep typing and typing, then he answered “Yes” , “uh-huh”, “I got it” , “okay” dia bahkan tidak membaca apa yang kamu tulis dengan susah payah dan kamu merasa dia sangat pengertian.  C’mon..WAKE UP!!

Asal kamu tau, aku pernah punya seorang teman (bukan teman pesbuk lho ya) orang bilang kami benar-benar seperti  saudara. Bukan karena kami terlihat akrab, tapi bagaimana kami bekerja sama. Somehow I think he even know me better than I know myself. And vice versa. Waktu orang-orang panik karena aku meledak (aku memang hobi sekali meledak kalau ada hal-hal prinsipil yang tidak sesuai dengan aturan^^v) dia dengan santai bilang “gak papa, ntar kalo sdh tenang baru kita ajak bicara. Kalo di omongin sekarang namanya cari mati”, aku tau masalah apa yang akan membuatnya marah, dan bisa menebak kalau dia sedang ‘galau’, bukan karena hasil interaksi yang intens, ya feeling aja. Do I think that he is my soulmate just because we can understand each other perfectly without even saying anything? NOPE! NEVER! He’s only my ordinary brother in Islam, just like the others. Begitupun sebaliknya. Kalaupun aku punya teman sejiwa, maka itu pasti Bubble dan Blossom. Dua orang akhwat yang selalu membuatku merasa sangat ‘lengkap’. mendukungku sekuat tenaga saat mereka tau aku berada dipihak yang benar, memarahiku habis-habisan saat aku melakukan kesalahan, ketawa bareng, nangis bareng, begadang bareng. atau adik-adik tingkat yang sering tiba-tiba muncul didepan pintu kamar dengan sekaleng susu atau semangkuk bubur ayam waktu aku sedang sakit. They’re much more important in my life than any brothers *sorry*

It’s so silly saying that someone is your soulmate just because you talk a lot in facebook,  Just because he answered you with “yes, uh-huh, okay, I got it”.. KEEP IN REAL! There’s no such thing in this world, especially in Islam. Kembalilah ke dunia nyata teman, perbanyak usaha memperbaiki diri, then your Real Soulmate will come in the right time :)

Thanks to Syaikh Abu Mussab for the great lecture! Inspired me a lot!

Akhir Hidup Sang Jendral

Terbaring sakit di atas tempat tidur, Hampir-hampir menangis, lelaki gagah itu bertanya pada sahabatnya

“Sahabatku, tidakkah kamu melihat bagian tubuh dan wajahku sudah penuh dengan luka? Tidakkah kamu melihat tangan dan kaki ku penuh dengan bekas sayatan pedang dan tusukan anak panah? Tidakkah kau melihat Aku telah mencari Syahid di ratusan pertempuran? mengapa aku tidak bisa mati di medan perang?”

“Mengertilah wahai Khalid, saat Rasulullah memberikan gelar PEDANG ALLAH padamu, itu merupakan penegasan bahwa kau tidak akan pernah terkalahkan di pertempuran manapun. Seumur hidupmu. Karena jika kau terbunuh ditangan seorang kafir, itu berarti Pedang Allah dihancurkan oleh MusuhNya, sesuatu yang tidak akan pernah terjadi”

in Memoriam, The Best Commander Ever, Sang Panglima Syurga, Khalid Bin Walid

Selasa, 13 Maret 2012

Du'a For Gaza

suffice is Allah and He is the best disposers of affairs
Oh The One of Majesty and Nobility
Rescue the Moslems in Gaza
Oh Allaah Rescue the Moslems in Gaza
Oh Allah be their backer and ally
Oh Allah..noble are the ones you acquaintance
Majestic in your homage
and Holy are Your Names
Oh Allah..Your Orders are never refused
nor Your Soldiers are ever defeated
Praise to You in gratefulness
Oh Allah, take care All Moslems of the oppressing Yahud
Oh Allah, Sender of the Holy Book
Mover of the clouds
Defeaters of the armies
Defeat them..shake them..
oh Allah..show us in them the Wonders of Your Might
killers of Messengers and Prophets
oppressors are the armless innocent
Oh Allah liberate Moslems in Gaza
Oh The One of Majesty and Nobility
Oh Allah, release them from their siege
and heal their sick and relieve their anguish
Oh Allah, replace their fear with security
Oh The One of Majesty and Nobility
Oh Allah, strengthen Islam and All Moslems
and disgrace shirk and mushreekin
and smash the enemies of this faith
and protect the unity of Islam, unite all Muslims
oh..Lord of the world
Oh Allah, rescue the weak among the Moslems everywhere
Oh Allah, better the conditions of Moslems in Palestine, Iraq, everywhere
Oh Allah, spread benevolence between their hearts
and guide them to the roads of peace
guide the from the darkness to the light
Oh The One of Majesty, Generosity, and Nobility

Allahumma Amin...


taken from Syaikh Mishari Rasyid

Selasa, 06 Maret 2012

SMANSA KLAN

semalam, waktu sedang dirental pengetikan, ada yg menyerahkan sebuah sertifikat speech contest tingkat nasional utk di scan. kuperhatikan dengan seksama dan seketika bertanya "anak smansa ya dek?" yg ditanya langsung bengong "koq tau Mbak?"
hehehe... sambil senyum2 kubilang "ini sertifikat, biasanya cm anak smansa yg punya. soale jarang2 ada siswa SMA lain yg ikut"
"lah terus Mbak tau darimana?" tanya nya lagi
akhwat yg duduk disebelahku langsung menjawab "Mbak nya ini alumni SMansa"
"oooooooo..." anak tadi cuma manggut-manggut, wajahnya masih terdapat gurat2 keheranan. segitu ma'rifatnya ya sama mantan sekolah. mungkin begitu pikirnya.

that's what I call SMANSA KLAN. I have it in my blood, and I'm so proud of it :D

7 tahun setelah lulus dr gedung tua dijalan Bhayangkara itu, aku masih merasakan sense of belonging yg luar biasa. waktu final DBL thn lalu, aku nyaris datang sendirian ke stadion dengan kostum merah kalau gak ingat umur dan kalau gak ingat disana bakal campur aduk dengan kaum pria..^^v
aku hampir selalu bisa mengenali siswa-siswa smansa saat sedang berada didalam angkot, warung atau mall. i dont know why..dulu, waktu masih mengajar di IDP, aku pernah memegang kelas level SMA dan saat pertemuan perdana, secara spontan aku bertanya pada mereka "kalian anak Smansa ya??" dan benar saja. cm 1 orang yg ada dalam ruangan itu yang bukan siswa smansa, dia masih kelas 2 SMP dan berkata "tp nanti saya bakal masuk smansa koq, Miss" :D

bukan tanpa alasan aku begitu mencintai almamaterku itu, masuk kesana sebagai anak lulusan SMP kampung, aku merasa begitu diterima, tidak dibeda2kan dengan mereka yg statusnya anak pejabat, pengusaha, direktur , dsb. masih kuingat betul kata tetanggaku dikampung sebelum aku memutuskan utk mendaftar disekolah ini "eh, disana itu isinya cm anak2 orang kaya. ntar kamu gak punya teman lho" pada akhirnya aku tau kalau yang dikatakannya itu SALAH, ya..sekolah ini didominasi oleh anak2 borjuis. tidak punya teman?? salah besar, aku punya teman2 dan senior2 super keren yang tdk pernah membeda2kan manusia hanya dr status sosialnya (semoga ini masih berlaku sampai sekarang)

sekolah ini mengajarkan totalitas. kalau mau setengah2 mending ke tempat lain aja deh. percaya gak percaya, aku pernah dapat nilai 4 di raport. pelajaran kimia caturwulan pertama kelas 1. mungkin krn masih culture-shock. anak2 disekolah ini nafsu belajarnya mengerikan, gaya belajarku semasa SMP jelas tidak berguna. menginjak kelas 2, aku sadar 1 hal lagi. koq bahasa inggrisku jelek bgt ya?? dibanding teman2 sekelas yg rata2 bisa cas cis cus dengan lancar. akhirnya, kursus tambahan jd satu2nya pilihan. walaupun harus berjibaku dgn kelas malam krn sehari penuh sdh dihabiskan disekolah. sekolah dr jam 7 sampai jam 2, plus les trio matematika-fisika-kimia, eskul, dsb.sadar kalau otakku pas2an..jd gak punya waktu utk main2 ^^v kalau nilainya jelek ya tamat lah riwayat sampai disitu, tiap tahun ada aja siswa smansa yg pindah kesekolah lain krn tinggal kelas. makanya begitu menginjak dunia kampus, masih dengan gaya belajar masa SMA. aku bisa dengan mudah beradaptasi, membagi waktu antara kuliah dan organisasi, dan tidak perlu bersusah payah utk dapat IP bagus (mungkin kalau kuliahnya di UGM bakal lain cerita kali yee ;P) itu jg yg kulihat dr alumni2 smansa yg tercatat sebagai aktivis dikampusku. I'm so proud of them :D

itulah mengapa, aku hampir selalu meluangkan sedikit waktu utk berkunjung ke gedung tua itu. entah hanya sekedar numpang sholat dzuhur, ketemu guru2, nongkrong di kantin, nonton anak2 yg sedang eskul basket, datang ke acara rohis, atau sekedar mampir dihari libur.. keliling ke seluruh isi sekolah sambil nostalgia..haha..how romantic XD

that's what I call SMANSA KLAN. I have it in my blood, and I'm so proud of it :D

one day, when I have children, I hope they'll make it to this school and proudly say "my mom was also here years ago"







Senin, 05 Maret 2012

Sincere Marriage Advice

Some of those who are familiar with my YouTube channel may know this story already, but I’m going to tell it again because every time I think about it, I start laughing.

So, it was a few months before my marriage and I was working at a private Islamic school as a history teacher. School was just let out and the kids were heading back home. The teachers usually met in the teachers lounge to chill and talk about their day. We did just that. There was an Egyptian shiekh who taught Qur’an at the school. He was an older brother. He pulled me off to the side while we were chatting. I had a ton of respect for him and the knowledge he possessed.

 He asked me, “I hear you are getting married?” I replied in the affirmative. He took me by the hand and led me to the school cafeteria. He said he wanted to give me some sincere advice. Of course, I went willingly.

He told me that the words he is about to relate to me are VERY important and I should take heed if I want a successful marriage. I was like, “He’s about to drop some knowledge on me!” Of course, I didn’t say that out loud, but I was sure thinking it. He told me that I have to remember that I am the man of the house. I was like, “Yes, shiekh”. He said, “You will be the protector and maintainer of your wife”. I was like, “Yes, shiekh”. I lowered my head in humility whilst reflecting upon the great responsibility about to come my way.

He told me that I have to remember that I have the final say in the home because I am the man. I was like, “Yes, shiekh”. He then asked me a question. He said, “and do you know what that final say is?” I was like, “What shiekh?” He said, “YES, MA’AM”. Last thing I remember seeing, was an old man with a big grey beard laughing at me. I was like, “I just got punked by an 70 year old Egyptian shiekh!” Needless to say, his advice was crystal, and it still works like a charm – if charms were halal. =)

 -- copied from brother Nader's blog --

He Is The Only One Man

Apa yang ada dalam pikiranmu, tentang seorang pria berperangai amat mulia. pemimpin yang lahir dari didikan rabbani dan tumbuh ditengah kematian demi kematian orang yang dicintainya. apa yang ada dalam pikiranmu tentang seorang pria..yang rela menantang panasnya matahari, melawan dinginnya malam yang menusuk tulang, hidup ditengah intaian bahaya dan ancaman pembunuhan. hanya untuk satu misi : menyampaikan Risalah Allah pada manusia..pada kita..



Apa yang ada dipikiranmu tentang seorang pemimpin, yang hidup amat sederhana. kau takkan menjumpai perabot mahal dirumahnya, ia akan makan dilantai layaknya seorang budak..padahal raja-raja dan penguasa di dunia iri terhadap kekokohan struktur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. ia akan memanggul gandum dengan pundaknya sendiri, menggantungkan batu diperutnya ditengah peperangan untuk menahan lapar. rela tidur hanya beralaskan pelepah kurma. ia yang saat wafat, tak meninggalkan makanan apapun yang bisa dimakan makhluk hidup, selain setengah ikat gandum di penyimpanan. Saat ruhnya dijemput, baju besinya bahkan masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk harga 30 gantang gandum.semua itu ia lakukan..sekedar untuk menjadikan Islam benderang bagi seluruh Alam..menyinari kita yang sudah terlampau lama hidup dalam kegelapan



Apa yang kau pikirkan tentang seorang pria, Di sela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung atau dipanglimai sahabatnya sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al Quran, sunnah, hukum, peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik kerumahtanggaan bahkan hubungan paling khusus dalam keluarga tanpa kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua pertempuran itu tak lebih dari 1,7 bulan.



ia berangkat haji dengan kendaraannya yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih harganya dari 4 dirham, seraya berkata, “Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak mengandung riya dan sum’ah”. Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan Muslimin, ia menundukkan kepala, nyarismenyentuh punggung untanya sambil mengulang-ngulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.



Betapa pun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kaliamat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir mengucap shalawat atasnya



Ia yang sangat mencintai kita, melebihi kecintaanya pada istri dan anaknya.Cintakah kita padanya???



bahkan saat sedang menahan dahsyatnya sakaratul maut, hanya Umatnya, Kita, yang ia ingat..Ingatkah kita Padanya????



ia yang pernah berkata “Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat doa yang tak kan ditolak dan aku menyimpannya untuk umatku di padang mahsyar nanti.”



ia yang begitu merindukan dan membanggakan kita...



Rindukah kita padanya???? Banggakah kita padanya???



Wahai manusia,, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta mulutmu dengan shalawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya bahwa Ia dan para malaikat bershalawat atasnya , justru Ia nyatakan dengan begitu “vulgar” perintah tersebut

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS.Al Ahzab : 56)



ia adalah pria yang menggentarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muadzin mengumandangkan suara adzan



Ya Rabb..semaikanlah kecintaan yang mendalam dalam diri-diri kami akan Rasul mulia-Mu..

Muhammad Bin Abdullah SAW..