Terbaring sakit di atas tempat tidur, Hampir-hampir menangis, lelaki gagah itu bertanya pada sahabatnya
“Sahabatku, tidakkah kamu melihat bagian tubuh dan wajahku sudah penuh dengan luka? Tidakkah kamu melihat tangan dan kaki ku penuh dengan bekas sayatan pedang dan tusukan anak panah? Tidakkah kau melihat Aku telah mencari Syahid di ratusan pertempuran? mengapa aku tidak bisa mati di medan perang?”
“Mengertilah wahai Khalid, saat Rasulullah memberikan gelar PEDANG ALLAH padamu, itu merupakan penegasan bahwa kau tidak akan pernah terkalahkan di pertempuran manapun. Seumur hidupmu. Karena jika kau terbunuh ditangan seorang kafir, itu berarti Pedang Allah dihancurkan oleh MusuhNya, sesuatu yang tidak akan pernah terjadi”
in Memoriam, The Best Commander Ever, Sang Panglima Syurga, Khalid Bin Walid
“Sahabatku, tidakkah kamu melihat bagian tubuh dan wajahku sudah penuh dengan luka? Tidakkah kamu melihat tangan dan kaki ku penuh dengan bekas sayatan pedang dan tusukan anak panah? Tidakkah kau melihat Aku telah mencari Syahid di ratusan pertempuran? mengapa aku tidak bisa mati di medan perang?”
“Mengertilah wahai Khalid, saat Rasulullah memberikan gelar PEDANG ALLAH padamu, itu merupakan penegasan bahwa kau tidak akan pernah terkalahkan di pertempuran manapun. Seumur hidupmu. Karena jika kau terbunuh ditangan seorang kafir, itu berarti Pedang Allah dihancurkan oleh MusuhNya, sesuatu yang tidak akan pernah terjadi”
in Memoriam, The Best Commander Ever, Sang Panglima Syurga, Khalid Bin Walid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar