Selasa, 06 Maret 2012

SMANSA KLAN

semalam, waktu sedang dirental pengetikan, ada yg menyerahkan sebuah sertifikat speech contest tingkat nasional utk di scan. kuperhatikan dengan seksama dan seketika bertanya "anak smansa ya dek?" yg ditanya langsung bengong "koq tau Mbak?"
hehehe... sambil senyum2 kubilang "ini sertifikat, biasanya cm anak smansa yg punya. soale jarang2 ada siswa SMA lain yg ikut"
"lah terus Mbak tau darimana?" tanya nya lagi
akhwat yg duduk disebelahku langsung menjawab "Mbak nya ini alumni SMansa"
"oooooooo..." anak tadi cuma manggut-manggut, wajahnya masih terdapat gurat2 keheranan. segitu ma'rifatnya ya sama mantan sekolah. mungkin begitu pikirnya.

that's what I call SMANSA KLAN. I have it in my blood, and I'm so proud of it :D

7 tahun setelah lulus dr gedung tua dijalan Bhayangkara itu, aku masih merasakan sense of belonging yg luar biasa. waktu final DBL thn lalu, aku nyaris datang sendirian ke stadion dengan kostum merah kalau gak ingat umur dan kalau gak ingat disana bakal campur aduk dengan kaum pria..^^v
aku hampir selalu bisa mengenali siswa-siswa smansa saat sedang berada didalam angkot, warung atau mall. i dont know why..dulu, waktu masih mengajar di IDP, aku pernah memegang kelas level SMA dan saat pertemuan perdana, secara spontan aku bertanya pada mereka "kalian anak Smansa ya??" dan benar saja. cm 1 orang yg ada dalam ruangan itu yang bukan siswa smansa, dia masih kelas 2 SMP dan berkata "tp nanti saya bakal masuk smansa koq, Miss" :D

bukan tanpa alasan aku begitu mencintai almamaterku itu, masuk kesana sebagai anak lulusan SMP kampung, aku merasa begitu diterima, tidak dibeda2kan dengan mereka yg statusnya anak pejabat, pengusaha, direktur , dsb. masih kuingat betul kata tetanggaku dikampung sebelum aku memutuskan utk mendaftar disekolah ini "eh, disana itu isinya cm anak2 orang kaya. ntar kamu gak punya teman lho" pada akhirnya aku tau kalau yang dikatakannya itu SALAH, ya..sekolah ini didominasi oleh anak2 borjuis. tidak punya teman?? salah besar, aku punya teman2 dan senior2 super keren yang tdk pernah membeda2kan manusia hanya dr status sosialnya (semoga ini masih berlaku sampai sekarang)

sekolah ini mengajarkan totalitas. kalau mau setengah2 mending ke tempat lain aja deh. percaya gak percaya, aku pernah dapat nilai 4 di raport. pelajaran kimia caturwulan pertama kelas 1. mungkin krn masih culture-shock. anak2 disekolah ini nafsu belajarnya mengerikan, gaya belajarku semasa SMP jelas tidak berguna. menginjak kelas 2, aku sadar 1 hal lagi. koq bahasa inggrisku jelek bgt ya?? dibanding teman2 sekelas yg rata2 bisa cas cis cus dengan lancar. akhirnya, kursus tambahan jd satu2nya pilihan. walaupun harus berjibaku dgn kelas malam krn sehari penuh sdh dihabiskan disekolah. sekolah dr jam 7 sampai jam 2, plus les trio matematika-fisika-kimia, eskul, dsb.sadar kalau otakku pas2an..jd gak punya waktu utk main2 ^^v kalau nilainya jelek ya tamat lah riwayat sampai disitu, tiap tahun ada aja siswa smansa yg pindah kesekolah lain krn tinggal kelas. makanya begitu menginjak dunia kampus, masih dengan gaya belajar masa SMA. aku bisa dengan mudah beradaptasi, membagi waktu antara kuliah dan organisasi, dan tidak perlu bersusah payah utk dapat IP bagus (mungkin kalau kuliahnya di UGM bakal lain cerita kali yee ;P) itu jg yg kulihat dr alumni2 smansa yg tercatat sebagai aktivis dikampusku. I'm so proud of them :D

itulah mengapa, aku hampir selalu meluangkan sedikit waktu utk berkunjung ke gedung tua itu. entah hanya sekedar numpang sholat dzuhur, ketemu guru2, nongkrong di kantin, nonton anak2 yg sedang eskul basket, datang ke acara rohis, atau sekedar mampir dihari libur.. keliling ke seluruh isi sekolah sambil nostalgia..haha..how romantic XD

that's what I call SMANSA KLAN. I have it in my blood, and I'm so proud of it :D

one day, when I have children, I hope they'll make it to this school and proudly say "my mom was also here years ago"







Tidak ada komentar:

Posting Komentar