Jumat, 19 September 2014

Enchanted




Akhirnya semua akan tiba
Pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku..
(GIE)

*ps:don't think romantically*

Kita terlanjur tau, bahwa setiap masa akan ada akhirnya. ditandai dengan bermulanya masa yang lain. rasanya tak perlu siapapun lagi untuk menceramahi kita tentang esensi takdir, tentang pengetahuan Sang Maha Pencipta yang bahkan meliputi alam semesta, apalagi hanya sekedar garis kehidupan dua anak manusia seperti kita.

yang tak pernah kita tau adalah bagaimana reaksi kita menghadapi takdir? bagaimana cara kita memandang hidup setelah rel kehidupan bergeser? karena terkadang manusia hanya bisa berjanji. Duhai, kita tidak setangguh Ibunda Khadijah, yang namanya bahkan telah tercatat di syurga, kita tak memiliki keikhlasan Hajar, ketangguhan Asma, atau kesabaran Fatimah. kita hanya dua orang manusia akhir zaman. mari berharap setidaknya kita tidak ditakdirkan untuk menyerah pada akhirnya.

apa yang digenggam oleh masa depan, sepenuhnya adalah misteri. kita cukup meyakini, bahwa Tuhan tak mungkin lalai dalam mengurusi seluruh penduduk bumi.

untukmu yang akan menjalani takdir baru, semoga kita terus berjalan seiring seirama, hingga kaki menyentuh Syurga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar