Seorang dosen memulai kuliah dengan memegang sebuah gelas
berisi air, “kira-kira berapa berat gelas ini” Tanya nya pada para mahasiswa
sambil mengangkat gelas tersebut pada posisi agak tinggi hingga seluruh
mahasiswa dalam ruangan bisa melihatnya.
“50 gram..100 gram..150 gram..entahlah” jawab seorang
mahasiswa
“well, kita takkan tahu jika tak menimbang nya” jawab sang dosen
diiringi tawa kecil para mahasiswa
“pertanyaan nya adalah apa yang akan terjadi kalau saya
mengangkat gelas ini selama 3 menit?” lanjutnya
“tidak akan terjadi apa-apa” kali ini jawaban seorang mahasiswa
terdengar sangat meyakinkan
Dosen tersebut masih melanjutkan “kalau saya mengangkatnya
selama sejam”
“wah..tangan anda akan keram prof” jawab si mahasiswa
“bagaimana kalau aku mengangkatnya seharian?”Tanya sang
dosen belum puas
“entahlah, mungkin tangan anda akan mati rasa, beberapa otot
akan terluka mungkin juga lumpuh. Dan yang jelas anda harus dibawa kerumah
sakit ” seisi ruangan tertawa
“betul sekali, lantas apakah berat gelas ini akan berubah?”
“tidak prof”
“lalu apa yang harus saya lakukan supaya hal-hal buruk
diatas tak perlu terjadi?”sang dosen terus bertanya
“anda tak boleh lupa untuk meletakkan gelasnya”
“persis, jangan mengangkat gelasnya terlalu lama”
Masalah hidup layaknya gelas tadi, semakin lama kita bawa,
semakin lama kita akan terbebani, semakin menderita pula kita pada akhirnya. Bobot
masalah takkan berubah sedikitpun hanya karena kita begitu lama dan dalam memikirkan
nya. Benar bahwa setiap masalah memang harus difikirkan untuk dicari solusinya,
tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mempercayakan semua pada Allah,
bahwa ditanganNya lah segala kuasa. Dia yang mengatur alam semesta, menjaga
keseimbangan bumi, sangat mustahil jika Dia lupa memberi kita jalan keluar.
“Dialah yang telah menurunkan keterangan ke dalam hati
orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka ( yang telah
ada ). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan
Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana” (Qs. Al Fath : 4)
Ketenangan hati adalak bukti kuatnya iman, sebaliknya kita
harus hati-hati saat dilanda terlalu banyak kegelisahan, seolah masalah kita
sangat besar, hingga merasa sebagai manusia paling menderita. Karena bisa jadi
saat itu iman kita berada di titik nadir hingga syaithan leluasa menggoda.
Ps. Hidup lah dengan semangat pemburu syurga, niscaya takkan
ada masalah yang terlalu berat terasa :)
*Diterjemahkan dari Islamic Thinking, dengan berbagai
penyesuaian*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar